Jumat, 01 Oktober 2021

Struktur kepribadian Sigmund Freud: Id, ego & superego

Menurut Freud, saat awal-awal manusia lahir di dunia, ia hanya dibekali satu komponen jiwa yaitu id. Seiring berjalannya waktu manusia menjadi dewasa dan memiliki dua komponen tambahan, yaitu ego dan superego. Jadi, jumlah keseluruhan komponen jiwa manusia dewasa ada tiga bagian dimana masing-masing memiliki perannya sendiri, antara lain:



Id

 

Berasal dari kata Jerman ‘das es’, yang dalam bahasa inggris menjadi ‘the it’. Id adalah sistem kepribadian yang sudah ada saat manusia dilahirkan. Letaknya berada di alam bawah sadar manusia dan beroperasi di sana. Oleh karena itu, cara kerja id tidak pernah disadari oleh manusia.

 



Gambar 1. Ilustrasi struktur kepribadian Sigmund Freud

 

Saat seseorang mengalami kekurangan dalam tubuhnya tegangan akan muncul. Selanjutnya, id akan merespons dengan menuntut agar tegangan tersebut dihilangkan dengan cara memenuhi kebutuhan seseorang sesegera mungkin. Hal ini dikarenakan id beroperasi berdasarkan prinsip kenikmatan (pleasure principle), yaitu: berusaha memperoleh kenikmatan dan menghindari rasa sakit. Id terdiri dari atas energi insting yang murni dan tak pernah dewasa.

 

Pleasure principle diproses dengan dua cara, yaitu: tindakan refleks dan pemenuhan keinginan. Tindakan refleks adalah respons otomatis ke sumber ketidaknyamanan. Contohnya, bayi akan bersin saat merespons sumber tidak nyaman pada hidungnya. Tindakan refleks dapat mengurangi ketegangan secara efektif.

 

Pemenuhan keinginan bekerja dengan cara membayangkan sebuah objek yang bisa memuaskan kebutuhan seseorang. Gambaran mental ini disokong oleh kateksis untuk tetap ada sampai kebutuhan benar-benar terpuaskan. Proses membentuk gambaran mental yang dapat mengurangi tegangan disebut pemenuhan hasrat (wish fullfilment) semisal mimpi, lamunan, dan halusinasi. Contohnya, kebutuhan akan makanan memicu id untuk membentuk gambaran mental terkait makanan yang akan memberi efek sementara untuk mengurangi tegangan yang berkaitan dengan kebutuhan akan makanan.

 

Menurut Freud, id mempunyai sejumlah warisan genetik tentang pengalaman-pengalaman peredaan tegangan dari generasi-generasi terdahulu. Oleh karenanya, bayi yang belum memiliki pengalaman apapun di dunia ini dapat merespons kebutuhannya dengan mengandalkan memori genetik dari pendahulunya untuk mengurangi tegangan.

 

Jika proses pemenuhan keinginan diikuti dengan tindakan refleks maka disebut dengan proses primer. Meskipun demikian, proses primer id tidak efektif untuk memuaskan kebutuhan karena hanya mampu membayangkan sesuatu tanpa mampu membedakan khayalan itu dengan kenyataan yang benar-benar dapat memuaskan kebutuhan. Oleh karena itu, sebuah upaya dilakukan id untuk mencari jalan mewujudkan khayalan itu secara nyata guna memperoleh kepuasan tanpa menimbulkan tegangan baru khususnya masalah moral. Jalan itu adalah ego.


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)

Artikel Pilihan