Jumat, 15 Oktober 2021

Pandangan Freud tentang kecemasan

Freud memiliki sudut pandang yang unik mengenai dasar kecemasan yang terjadi pada seseorang. Ia menggunakan istilah trauma ‘kelahiran’ yang mengacu pada kecemasan luar biasa yang dihadapi bayi saat dilahirkan ke dunia. Menurutnya, pengalaman kita yang paling sulit dihadapi muncul ketika kita terpisah dari ibu saat dilahirkan ke dunia.

 

Dia menjelaskan bahwa trauma kelahiran terjadi dikarenakan secara tiba-tiba kita dipaksa keluar dari lingkungan yang nyaman dan memuaskan dalam rahim ibu menuju lingkungan dimana pemuasan kebutuhan kita sulit sekali diprediksi sehingga pada saat itu sang bayi menjadi tak berdaya menghadapi dunia yang baru. Menurut Freud, hal ini adalah dasar kemunculan rasa cemas pada seseorang di kemudian hari.

 

Kecemasan berfungsi sebagai peringatan potensi bahaya apabila seseorang berperilaku atau berpikir dengan cara tertentu. Hal ini membuat suasana hati menjadi tidak menyenangkan. Oleh karena itu, seseorang akan melakukan segala upaya untuk meredakannya. Dengan kata lain, kita akan cenderung menghentikan pikiran-pikiran atau perilaku-perilaku yang menyebabkan rasa cemas.

 

Macam-macam kecemasan oleh Freud dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:


  1. Kecemasan realitas, adalah rasa cemas yang diakibatkan oleh adanya obyek bahaya yang nyata pada lingkungan hidup seseorang. Untuk mengatasinya kita hanya perlu melakukan tindakan adaptif terhadap obyek bahaya yang menimbulkan kecemasan. Contohnya, seseorang akan menghindar ketika melihat ular berbisa atau mencari ranting kayu untuk menghalau ular tersebut. Freud menilai kecemasan realitas sebagai kecemasan yang paling mudah untuk diredakan dan juga menjadi induk kecemasan neurotik dan kecemasan moral.
  2. Kecemasan neurotik, adalah munculnya perasaan takut akan hukuman dari orangtua atau figur yang dihormati seperti guru, dll. Perasaan was-was atau ketakutan berlebihan akan muncul meskipun pelanggaran yang dilakukan seseorang belum tentu akan mendapat hukuman. Khayalan-khayalan seperti ini mengakibatkan distress maupun kepanikan berlebih yang membuat seseorang tidak bisa berpikir dengan jernih.
  3. Kecemasan moral, adalah rasa takut ketika seseorang melanggar standar nilai-nilai sosial atau nilai-nilai yang diajarkan oleh orang tua. Nilai-nilai ini tertanam dalam struktur kepribadian ‘superego’, apabila dilanggar membuat seseorang mengalami perasaan  bersalah. Sepintas tidak ada bedanya antara kecemasan neurotik dengan kecemasan moral. Pada kecemasan neurotik, seseorang akan mengalami perasaan takut dengan hukuman yang akan diterimanya dari orang lain (hukuman eksternal). Sedangkan pada kecemasan moral, perasaan bersalah yang muncul diakibatkan oleh hukuman internal (rasa bersalah) apabila nilai-nilai superego terganggu.

 

Umumnya, seseorang akan melakukan tindakan yang masuk akal guna meredakan kecemasan yang dialami. Dalam hal ini, ego berperan penting dalam memunculkan antikateksis sebagai ‘obat penawar’ kecemasan. Jika cara rasional dirasa tidak lagi efektif untuk meredakan kecemasan, maka ego akan menggunakan cara-cara irasional yang disebut ‘mekanisme pertahanan ego’.

This Is The Newest Post


EmoticonEmoticon

Artikel Pilihan