Minggu, 10 Februari 2019

Keterlibatan Freud dengan Kokain

Apa yang ada di benak anda jika mendengar kata ‘kokain’. Tentu saja banyak orang yang mengetahui bahwa kokain adalah sejenis narkotika yang apabila dikonsumsi dapat menimbulkan efek adiktif/kecanduan. Oleh karena itu kokain tidak boleh dikonsumsi sembarangan. Penggunaan kokain dapat dikenakan hukuman pidana sesuai ketentuan yang ada pada suatu negara. Indonesia misalnya, melanggar aturan dengan memproduksi, mengedar, memakai narkotika secara melawan hukum dapat dikenakan sanksi pidana maksimal hukuman mati.

Kokaina atau biasa disebut dengan kokain adalah senyawa sintesis yang terdapat pada tumbuhan koka (Erythroxylon Coca). Tumbuhan ini berasal dari Amerika Selatan. Penduduk setempat biasanya mengunyah daun koka untuk mendapatkan efek stimulan. Dalam dunia kedokteran, kokain sering dipakai sebagai anastetik lokal, khususnya untuk membantu pembedahan mata, hidung dan tenggorokan.

Pada tahun 1884, Freud mendengar dari seorang dokter angkatan darat jerman bahwa kokain dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Hal ini memicu Freud untuk melakukan eksperimen dengan kokain. Dengan mencoba sendiri untuk dirinya, ia berpendapat kalau obat ini dapat meredakan depresi dan meningkatkan kemampuannya untuk berkonsentrasi tanpa menimbulkan efek samping. Freud terkesan dengan eksperimennya kemudian mengkonsumsi sebebasnya serta memberikannya ke Martha (istri Freud), adik-adiknya, teman-temannya dan kolega kerjanya. Freud kemudian menerbitkan 6 artikel tentang kokain dengan merekomendasikannya sebagai stimulan, anastesik lokal, obat bagi pencernaan, dan pengganti yang tidak berbahaya bagi morfin.

Suatu ketika, Freud menangani salah satu teman dekatnya dengan kokain untuk menghilangkan kecanduannya terhadap morfin, akan tetapi temannya itu justru menjadi ketagihan pada kokain. Laporan tentang ketergantungan pada kokain mulai bermunculan dari seluruh dunia. Dikarenakan Freud terkenal dekat dengan obat berbahaya tersebut, reputasi medis Freud mulai menurun. Freud mulai menghindari menggunakan kokain dan menjadi ketagihan pada nikotin. Dalam sehari Freud bisa menghabiskan 20 batang cerutu. Kebiasaan ini membuat Freud menderita kanker mulut dan harus menjalani 33 kali operasi.
Gambar 1. Freud Berpose dengan Cerutunya


EmoticonEmoticon

Artikel Pilihan